TIDAK BENAR RASULULLAH SAW BERZINAH DENGAN MARIA AL-QIBTHIYAH

10 November 2010 by Filar Biru 89 Komentar

Artikel ini adalah komentarku di blog jelasnggak.

http://jelasnggak.wordpress.com/2010/04/15/kisah-zinah-muhammad-dengan-mariya-babunya-hafsah/#comment-8154

Sengaja aku jadikan artikel agar tidak dihapus olehnya. Setahun yang lalu banyak komentku yang di hapus oleh blog penghujat Nabi tersebut. Yang Bold adalah koment aku di blog tersebut. Aku juga ingin tahu apa reaksinya dari bantahan keras ini di blognya.

Aku suka dengan cerita kamu di atas, hanya saja cara kamu mengisahkan alur cerita seperti anak sekaloh yang baru pandai mengarang.

ceritamu terkesan di hatiku…ada sebuah pola baru muncul dalam benakku…dan menjalar di hatiku. kisah yang engkau kemukakan memang jarang di dengar oleh kaum muslim, hanya saja cerita yang aslinya bukan begitu, engkau sengaja membekokan alur cerita dengan imbalan mendapatkan sensasi dan terkenal di kalangan nasrani.

Jujur sajalah dengan maksud apa engkau memutar balikan fakta dari kisah hadiah raja mesir itu? Saya tehu kisah ini dengan jelas, sejelas aku melihat matahari.

Apakah engkau kekurangan bahan? sehingga seenaknya perut kotormu saja memutar balikan fakta yang ada? Yang perlu engkau ketahui semakin engkau menghina Rasulullah SAW semakin kecintaan kami kepada beliau.

Sebelum engkau bicara masalah demi masalah sebaiknya engkau pelajari dahulu sifat2 bangsa arab dan kebudayaannya serta watak dan tabiatnya.
baru engkau membuat ilustrasi cerita yang menarik untuk di baca dan di pelajari.

Pada masa dahulu sebelum Rasulullah lahir bangsa arab sangat keras dalam menjaga tradisi, adat istiadat apa lagi menyangkut wibawa. berani melanggar maka hukum pancung berlaku disini. Melahirkan anak perempuan merupakan kehinaan yang tak terkirakan. tradisi menguburkan anak perempuan hidup-hidup sudah menjadi kebisaan yang harus di junjung tinggi.

Di antara sifat2 jahiliyah yang begitu keras dan membantu ada poin-poin positif yang juga terjaga dengan sangat baik. Orang arab pantang melanggar janji ,berkata dusta, punya pendirian yang teguh. Sifat2 istimewah ini sangat jarang dimiliki oleh bangsa2 manapun didunia ini.

Tradisi2 yang sudah melekat dan mendarah daging yang begitu kuat mustahil untuk di ubah kalau tidak ada keajaiban. Oleh sebab itu mengawini budak (hamba sahaya) dan anak angkat merupakan kemustahilan di lakukan. Tugas inilah yang di emban oleh nabi yang hidup di masyarakat mekkah yang penuh dengan kejahiliyaan untuk memperbaiki akidah yang sudah hancur begitu rupa. Kegetiran dan ketakutan jelas menghampiri beliau (Rasulullah) dalam mengubah kebisaan buruk yang mengakar tersebut. Oleh sebab itu turunlah Ayat2 dalam AQ, bahwasanya hanya Allah saja yang pantas engkau takuti.

Tugas beliau yang aku ceritakan disini baru sebatas perjodohan umat manusia, belum lagi masalah akidah , politik social dan ekonomi yang harus beliau tegakkan.

Aku berharap engkau bias memahami dengan baik maksud dan tujuanku menceritakan secara singkat kondisi2 bangsa arab pada umumnya.

Agar hukum2 islam bisa berlaku, maka orang pertama yang harus menjalankannya adalah Rasulullah SAW sendiri, sebab dia adalah panutan umat.
Mengawini janda2 tua, anak angkat istri dan budak bukanlah pekerjaan yang merangsang kebutuhan biologis seperi yang anda koar-koar kan selama ini. Tidak ada satupun dari janda2 tua yang di kawnini nabi menarik untuk di datangi. Sementara untuk anak angkat istri juga demikian, satu2nya perawan yang di kawini Rasulullah SAW hanyalah Siti Aisyah binti Abu Bakar RA.

Dan satu2nya budak yang cantik rupawan yang di kawini Rasulullah SAW hanyalah Maria Al-Qibthiyah hadiah dari Pengusa Mesir, Raja Muqauqis yang beragama kristen. Tidak benar kalau Rasulullah SAW berzina dengan budak tersebut. Dan tidak juga benar Maria adalah budak istri Rasulullah Hafsa, Putri Umar Al Khattab. Maria adalah budak Rasulullah SAW sendiri sekaligus istri beliau dari golongan hamba sahaya dalam bahasa kita adalah selir, bukan budak Hafsa istri Rasulullah Putri Umar Al Khattab Al Faruq.

Perkarah Rasulullah SAW mau mendatangi beliau (Maria) di rumah Hafsa yang juga rumah Rasulullah ketika pulang dari Syria itu bukan urusan kamu. Perkara Rasululah bersumpah untuk tidak mendatangi istrinya yang lain juga bukan urusan kamu. Yang saya tanyakan kapan dan dimana Rasulullah berzinah dengan Maria? Sementara Maria sendiri adalah istri beliau (Rasulullah SAW) yang dari buah perkawinannya lahirlah Ibrahim yang meninggal pada umur 2 tahun.

Dengan lahirnya Ibrahim maka status Maria bukan selir lagi melainkan sama kedudukannya dengan istri2 nabi yang lain.

Anda bisa merasakan sendiri bagaimana kalau disuruh kawin dengan janda2 tua, apakah anda mau? Demikianlah perintah Allah untuk mengawini janda2 tua, budak dan anak angkat istri yang secara garis besar tidak menarik sama sekali. Namu harus beliau laksanakan karena perintah Allah.

Secara garis besar cerita anda penuh dengan fitnah murahan yang di kemas di blog gratis.

Semoga kaum muslimin tidak terpengaruh dengan cerita ingusan di blog jelasnggak sang penghujat Rasulullah SAW.