Saya perna berdebat dengan teman sesama muslim. Sebenarnya saya tidak begitu suka berdebat dengan sesama muslim tapi ketika saya harus menyampaikan bahwa yang benar itu adalah benar maka dengan pasang urat leher maka saya katakan bahwa islam adalah agama rahmatilalamin.
Dia mengatakan bahwa agama islam lahir ketika dan sejak Nabi Muhammad diutus oleh Allah. Saya katakan padanya pendapat anda adalah keliru. Saya berani katakan dengan alasan salah sebab saya argument : berarti nabi-nabi sebelum nabi Muhammad lahir berarti tidak islam.
Perlu anda ketahui Nabi Muhammad itu diutus adalah untuk meluruskan agama (islam) yang sudah pada centang perenang oleh perlakuan dan tindak tanduk umat-umat terdahulu. Yang ajaran nabi-nabi dan rasul-rasul terdahulu sudah banyak dipelintir demi kepentingan tertentu. Itulah sebabnya nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki ahklaq manusia yang sudah rusak tersebut.
6:163. tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.
Doa diatas adalah doa yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim, bapak moyangnya para nabi. Dengan demikian penyerahan diri kepada Allah dengan seutuhnya adalah arti islam itu sendiri. Bukankah nabi adam juga menyerahkan dirinya kepada Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam?!
3:33. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),
7:23. Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
Ayat diatas adalah bentuk penyesalan dari nabi adam dan siti hawa, doa mereka ini diabadikan oleh Allah dalam Alquran sebagai bentuk ungkapan penyerahan diri secara utuh kepada Allah dan Allah menerima kalimat-kalimat mereka itu.
Nah kalau begitu Islam adalah sebuah perbuatan penyerahan diri kita kepada Sang Khaliq. Intinya islam adalah ritual penyerahan diri secara utuh yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang telah di atur oleh Allah dalam Alquran. Inilah agama yang lurus, agama nenek moyang manusia dan agama para malaikat.
1 September 2009 pukul 8:24 PM
wah saya jadi nomor satu lagi nih hehehhheee
sibotol ijo lagi ngiler kali kenpa ndak ada pertamaxxx..nya
sekali lagi saya memabca artikel mas pilar biru selalu mendapatkan sesuatu yang beda entah di blognya mas haniffa yang selalu disusupin oleh orang2 yang iri enatah apalah selalu mas pilar bisa memberikan argument yang mengena.
1 September 2009 pukul 8:25 PM
Inilah agama yang lurus, agama nenek moyang manusia dan agama para malaikat.
yang keduanya saya setuju.
sahur….sahur
dalam salam persahabtan buat mas pilar juga keluarga.
2 September 2009 pukul 2:44 AM
tauhid adalah pesan utama semua nabi. Islam hanyalah merk bagi ajaran tauhid yang dibawa Muhammad saw.
2 September 2009 pukul 3:49 AM
Islam adalah berserah diri yang berarti menyerahkan diri pada Allah. Agama yang dulu memang Islam namun diselewengkan oleh umatnya.
Saya setuju kok.
Ada award dari saya, mohon diterima.
2 September 2009 pukul 4:58 PM
@TP
Hmm…saya setuju juga
Ohya…udah ngeluncur
Ping-balik: Pasopati Award « Blog Fietria
2 September 2009 pukul 4:54 PM
@batjoe
Makasi atas pujiannya saya hanya menyampaikan apa yg saya anggap benar hehe
2 September 2009 pukul 4:56 PM
@arifin
🙂
3 September 2009 pukul 2:02 PM
Selamat malam Blue…
Artikel yang menarik nih.
Ada tiga kalimat yang akan saya jadikan acuan:
Pada jaman nabi terdahulu, Al-Qur’an belum turun secara lengkap, atau katakanlah sebagian ayat mungkin sudah turun tetapi masih belum disusun dan disebut Kitab Al-Qur’an.
Kalau mengacu item no 1 dan 2, masih nyambung bahwa nabi terdahulu bisa dianggap beragama Islam walaupun Al-Qur’an belum ada.
Kalau mengacu item no 3, ngga nyambung karena di jaman nabi terdahulu Al-Qur’an belum ada.
Jadi arti Islam itu yang bener ada di kalimat yang mana bro?
Hehehe… maaf, cuman diskusi aja koq… mau salah atau benar ngga masalah sih buat saya…
Salam Persahabatan.
3 September 2009 pukul 3:36 PM
@lambang
Alquran ada dua bro.hehe
Ada yg tersirat dan ada yg tersurat. Lo ngerti dah maksud gue hehe.
Salam
4 September 2009 pukul 12:42 PM
Kang aku lebih sepaham sama konsep sampeyan dalam MEMAKNAI ISLAM bukan sebagai NAMA AGAMA melainkan ISLAM sebagai bentuk KEPASRAHAN TOTAL terhadap segala aksi, tindakan dan perbuatan dengan berpijak pada KEBAJIKAN.
Maka dikatan MATILAH kalian dalam keadaan ISLAM ( Pasrah Total ) dengan demikian orang yang Pasrah di dalamnya terkandung keadaan yang MUTMAINNAH.
Jiwa-Jiwa yang TENANG ( Mutmainnah ) inilah yang masuk dalam Kerajaan Tuhan.
Cuman masalahnya sudah terlanjur banyak yang memaknai ISLAM adalah Label, Atribut NAMA AGAMA….jadilah BENTURAN dan KONFLIK hanya karena LABEL.
Terima kasih Kang, hiiiiiiiii…lama saya gak sambang ke sini.
Rahayu
Ping-balik: Benarkah Islam Disebarkan Dengan Pedang « Blog Fietria
5 September 2009 pukul 2:24 PM
Ada satu hal yang sedari dulu menjadi pertanyaan besar saya. Sebetulnya makna dari “menyerahkan diri” itu apa, atau yang bagaimana? Apakah maksudnya menjalankan segala perintah Allah tanpa reserve? Jika demikian, maka yang harus ditanyakan adalah, lantas di mana posisi akal, mengingat kita menyadari dan memahami akan adanya sebuah perintah adalah karena adanya akal, dan akal pula yang dijadikan tolak ukur seseorang telah menerima taklif atau belum. Ataukah “menyerahkan diri” itu artinya adalah menyerahkan segalanya—apapun—kepada Allah? Jika kalimat ini dimaknai literal, itu artinya segala persoalan dan masalah harus diserahkan kepada Allah. Contoh kasus sederhana, saya punya utang [problem], serahkan saja kepada Allah. Saya hidup susah misalnya, serahkan saja pada Allah. Apa demikian maksudnya?
Mohon diketahui, saya tidak ada tendensi untuk membuka debat. Dialog atau diskusi yang hendak saya ajukan. Jujur, tema penyerahan diri ini adalah unik dan menarik, sebab itu merupakan substansi dari makna Islam sebagaimana yang sering kita dengar.
Mohon, jika ada diantara anda-anda yang memahami soal ini lebih dalam, kiranya berkenan sharing opini/pendapat. Dan tentu, jawaban dari penulis artikel sendiri pun saya harapkan.
Wassalam…
5 September 2009 pukul 4:30 PM
Dik Aris,
Ada artikel yang menarik dari mas Eko – JoeSatch [Tuhan yang Maha Tahu – http://diary.satchdesign.com/?p=125%5D yang rasanya sudah cukup lengkap sebagai bahan renungan untuk mengenali konsepsi Ketuhanan. Silahkan baca sampai habis termasuk komen-komennya. Sangat informatif. Banyak pakar filsafat ikutan urun rembug di sana.
Salam Persahabatan.
6 September 2009 pukul 5:28 AM
Terima kasih atas informasinya, Mas.
*klik*
10 September 2009 pukul 11:14 PM
Kalo menurut saya nih, sebelum berserah diri harus tahu pasti dulu apa sih kehendak Tuhan itu sebenarnya. Tidak bisa mengira-ngira dengan jalan menafsir dari kitab suci, hadist, atau apalah yang diklaim sebagai sumber tertulis. Nah, kalo sudah tahu pasti kehendakNya, baru bisa kita melakukan berserah diri.
6 September 2009 pukul 4:17 PM
@santri
Klop ama gue:-)
@lambang
Makasi atas masukannya
@frozen
Benar…setiap manusia harus menyerahkan sgla urusannya pada Allah.
Lo punya hutang namun tak mampu bayar dgn kondisi yg demikian padahal lo udah berusaha. Apakah Allah membiarkan lo dgn keadaan seperti itu terus menerus? Dimana letak kasih sayang Allah klu begitu!
Dgn penyerahan diri lo pd Allah. Allah yg akan membayar utang lo dgn jalan yg tak perna lo sangka2.
6 September 2009 pukul 5:28 PM
Wah, ternyata selain pandai merangkai kalimat puitis, Anda ini pengguna bahasa prokem juga ternyata.
Eniwei, komentar balasan you kurang, bahkan tidak menjawab “kerisauan” dalam pertanyaan ai. Bisa diperjelas, bro?
6 September 2009 pukul 9:38 PM
haniifa muslima, dengan adanya haniifa, maka aqal dipergunakan untuk berpikir dan memililih antara jalan yang diberi nikmat ataukah jalan kefasiqan, alquran pun telah diberikan sebagai petunjuk untuk dibaca dan diriset oleh aqal, dan akhlaq Muhammad adalah suri tauladan yang baik untuk dijadikan landasan perilaku
mohon maaf jika jawabannya kurang memenuhi keinginan @frozen
6 September 2009 pukul 10:34 PM
@frozen
Jawaban utk lo uda gue siapin udah gue ketik di word tgl paste aja lagi hanya saja komputer gue kagak ngonek tu. Entar ya hehe
7 September 2009 pukul 4:03 PM
Wakakakak….. bahasa prokem…. kena deh….
*tadinya saya mau ngomong gitu, tapi ngga tega*
Maaf ya Blue…
7 September 2009 pukul 8:12 PM
@ Lambang
Lah, saya jadi merasa gak enak juga kepada empu blog jadinya. Tapi saya tidak bermaksud menyindir sih, hanya kurang terbiasa saja dengan model respon “lo-gua-lo-gua”, sebab blog bagi saya tak ubahnya ajang diskusi intelektual, rasanya kurang pantas lah jika misalnya lawan bicara kita lebih tua dari kita, kita memanggilnya dengan gaya kolokuial seperti itu. 🙄
*kepada empu blog, no offense, itu memang hak anda* 😉
7 September 2009 pukul 11:33 AM
Malam mas filar,
Tadi siang saya komen di blog manusia nggakjelas, eh pas saya cek malamnya ternyata di hapus. Dia yang ngundang saya komen tapi setelah saya komen dengan menampilkan ucapan yesus dan ayat injil, manusia enggak jelas itu ketakutan. Payah banget dah, baru segitu saja dia dah ketakutan kalau kebenaran terungkap. 2 komen yang di hapus ada saya muat di blog chodet, sedang yang satunya nanti akan saya cari lagi referensinya di google. Padahal sayang banget kalau di hapus, karena itu bukti kuat kalau pemikiran manusia nggak jelas itu salah. Mungkin karena enggak bisa jawab dan diskusi makanya langsung di hapus. Tadi siang saya juga komen di blog imankristen tentang diskusi poligami surah An-Nisa, mudah-mudahan ngga di hapus. Karena saya tampilkan surah An-Nisa pada ayat sebelum dan ayat sesudahnya, jadi dengan begitu fitnah mereka bisa terbongkar.
7 September 2009 pukul 12:10 PM
@Tuan Putri
Mat mlm juga.
Maklumlah neng namanya juga enggak jelas. Itulah sbbnya saya juga malas komen dtempat mereka. Udah capek komen di hapus. Yg parah mereka tdk mampu menjawab pertanyaan sepele hehe.
Tapi sudahlah jgn risau saya yakin di antara mereka ada imannya yg mulai labil. Perlahan tapi pasti mereka akan tau atas kedunguan mereka slama ini.
Salam
7 September 2009 pukul 9:31 PM
Kalau tidak salah, mas filar juga salah satu admin blog chodet22 kan? Kok enggak pernah nulis? Uda ayruel juga admin di blog chodet22, tapi katanya bingung mau nulis apa. Resiko juga kalau kita komen capek-capek terus di hapus, pakai alasan OOT mania lah, kepanjangan lah, kependekan lah. Biasanya tipe admin seperti ini adalah pengecut karena tak bisa menyanggah dan diskusi dengan baik, justru menghindar dan menghapus seolah-olah yang salah adalah si komentator tersebut. Pernah juga saya ketemu dengan admin penganut hindu yang sering ganti nama bahkan sampai jadi Barack Obama seolah-olah beda orang padahal orangnya sama. Dia ngakunya muslim tapi saya enggak percaya karena dia sering dapat kiriman buku dari bali dan menghina penemuan yang ternyata terdapat dalam Al-Qur’an. Jika dia muslim tentu akan bersyukur bahwa Al-Qur’an benar-benar pembawa kebenaran. Mirip dengan Wawan di blog haniifa yang berpura-pura muslim untuk merusak ajaran Islam. Tadi pastur jel promosi lagi, tapi saya biarin.
8 September 2009 pukul 3:25 AM
Pengecut? 😀
Hohohooo! Sekarang siapa ya, yang blognya memasang moderasi untuk komentar, sehingga komentar terbaru saya di postingan “Masuknya Islam di Turki” milik saudari Fietria ini tidak tampil-tampil?
Maling kok teriak maling. 😀
Dan begini ya, saudari Fietria. Kalau Anda memang hendak cari gara-gara, Anda berhadapan dengan orang yang salah. Tulis semua hal, perilaku, atau komentar saya yang kemarin menurut Anda itu bejat, di blog Anda. Kalau mau sampai hancur-hancuran, ayo, saya siap ditantang. Biar orang melihat, siapa sebetulnya yang berada di pihak yang salah.
Tulis lewat blog, dan nanti akan saya sanggah dengan berbagai bukti di blog saya sendiri pula, dan lewat kolom komentar. Itu pun kalau berani (lha beraninya main moderasi, siapapun juga bisa). LoL
Tambahan: Itu kalau memposting terjemahan tulisan bahasa Inggris, sudah saya sarankan jangan memakai Google Translate, malah masih dipakai juga 😆
Nih, saya beri bukti menarik 😆
http://www.translate.google.com/translate_t?prev=hp&hl=en&js=y&text=He+established+the+concept+of+Islam+as+a+complete%2C+all-encompassing+way+of+life+for+individuals+and+society.&file=&sl=en&tl=id&history_state0=#
*Kepada Mas FilarBiru, maaf, saya numpang komen lagi*
8 September 2009 pukul 6:10 PM
@tuan putri
Saya enggak satu adm dgn chodet22 kok blog dia sama dgn punya saya. Jangan jebol dah paswod saya?!
7 September 2009 pukul 9:33 PM
@frozen
Maap klu bahasa yg saya pakai kurang mengenak di hati anda hehe.
Saya juga nggak tbiasa dgn bahasa mdl gitu hanya saja waktu saya mbalas koment anda saya lagi nggak enak hati sama teman. Jadi maap klu tebawa2.
Salam
8 September 2009 pukul 3:12 AM
Ah, santai saja mas. Kan sayanya juga yang kurang akrab dengan model bahasa begitu. Kita bawa nyaman saja lah.
Salam
8 September 2009 pukul 2:37 PM
@frozen
siip dah
9 September 2009 pukul 4:59 PM
@frozen:
Maap Dik Aris, jadi bikin ngga enak hati dengan Blue.
@Blue:
Maap Blue, cuman ikutan ngakak doang koq…
Santai aja deh… namanya juga hidup bermasyarakat di dunia maya.
Salam Persahabatan.
8 September 2009 pukul 5:06 AM
Mas filar, mana nih artikel yang dijanjikan?
Kok belum ditulis juga?
(ada yang terobsesi dengan isi blog saya, sampai mengharuskan saya harus menulis sesuai keinginan dia, kalau perlu nanti akan saya berikan saja password blog saya biar saya berhenti menulis atau pindah dan buat blog baru. Padahal sayang banget dah nulis banyak tapi diteror melulu, terpaksa saya pending komen dia dulu sampai dia berhenti neror saya dan bersikap tidak menghina postingan orang lain hanya karena status mahasiswi)
8 September 2009 pukul 9:53 AM
^
😆
Terooorr??? Teror kata situ???
😆
Gimana sih, lha bukannya situ yang neror duluan, sesumbar di blog saya mau menuliskan kebejatan saya di blog sendiri biar orang-orang pada tahu kebejatan saya katanya, lha ini saya tagih dan saya balik tantang kok malah ngeper, plintat-plintut nggak karuan?? 😆
Ya Allah! Kok bisa ada orang sudah mahasiswi, GR-nya separah ini 😆
Ngapain juga saya terobsesi sama blog situ, yang jelas-jelas isi postingannya saja sok berbahasa Inggris, lalu diterjemahkan pakai jasa murahan Google Translate. Di mana kemampuan Anda sebagai mahasiswi hah? Di manaaa? 😆
E, dan itu bukan menghina, saya cuma mau bukti. Tunjukkanlah sikap layaknya mahasiswi asli, kalau memang situ mahasiswi. 😛
Hah? Saya menghina postingan orang lain karena status mahasiswi??? Ya ampuuuunn, komentar saya di atas tidak dibaca baik-baik, ya?? 😆 Bukan karena status mahasiswiii, tapi karena postingan Anda bisa membuat Anda sendiri malu. Sebab apa, sebab terjemahannya pada ngawur! Kan orang bisa tertawa dan menertawakan Anda 😆
Dan orang sudah berbaik hati memberi tahu kok, malah nuduh yang tidak-tidak. 😆
.
.
.
Jadi gimana, mau serius bermusuhan dengan saya, hah?! 😈
Saya tunggu dalam waktu 1 x 24 jam. Tulis di blog sana, dan tunjukkan bagaimana situ berdebat!
Heh, penasaran saya, komentar saya saja banyak yang di-mispersepsi, kok berani-beraninya nantang orang dan misuh-misuh di mana-mana. 🙄
8 September 2009 pukul 2:54 PM
@Tuan Putri & frozen
kalian ini memangnya kenapa sih…
kok bertengkar sesama muslim
oke deh sekarang siapa yang mulai?
tolong beri tahu saya apa permasalahannya saya sebagai tuan rumah merasa bertanggung jawab dengan percekcokan kalian.
saya tunggu curhatnya masing-masing disini!!!
8 September 2009 pukul 2:44 PM
@ Tuan Putri
tuh saya sedang mau masukan artikel baru
@frozen
ni jawaban yang saya berikan untuk kamu:
*Penyerahan diri yang dimaksud oleh ayat diatas adalah sebuah bentuk sistem ajaran spiritual yang berdasarkan iman dan takwa kepada Allah.
Contoh kasus sederhana, saya punya utang [problem], serahkan saja kepada Allah. Saya hidup susah misalnya, serahkan saja pada Allah. Apa demikian maksudnya?
benar…kalau anda punya hutang memangnya yang bayar siapa? anda yang bayar?
hmm… anda punya niat untuk bayar saja sudah cukup bagi Allah untuk memutuskan hutang itu lunas atau belum diakhirat kelak walaupun dalam kenyataannya anda belum bayar sepeserpun.
yang menjadi pertanyaan sekarang adalah “adakah niat anda untuk bayar hutang?”
atau kemana anda mau bayar hutang kalau orangnya sudah meninggal? kepada siapa anda menyerahkan urusan anda.
sekali lagi anda akan jawab menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. kalau anda menyerahkan sepenuhnya kepada Allah berati anda harus ikut peraturan Allah.
Bagaimana cara membayar hutang kepada orang yang sudah meninggal. nah lihat lah Alquran dan hadist nabi. Itu namanya penyerahan diri bro. Jadi maksud dari penyerahan diri itu adalah mengembalikan segala urusan kepada Allah saja sebab Dialah segala pemilik urusan itu.
Berserah diri (tawakal) maksudnya adalah usaha yang diiringi dengan doa. Bukankah kita untuk minum saja berusaha dan berdoa agar gelas yang kita ambil tidak jatuh. Apakah anda berani menjamin bahwa anda mampu menggapai gelas tidak disertai usaha dan doa. Hanya saja kita tidak perna terpikirkan akan hal-hal yang kecil begini. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang juga Zat Yang Maha Halus. Artinya usaha anda tadi untuk menggapai gelas sebenarnya sudah direstui oleh Allah walaupun anda tidak merasa berusahan dan tidak merasa berdoa. Apa lagi hutang yang nyata-nyata urusan besar.
Bukti bahwa anda akan menyerahkan urusan anda kepada Allah:
Bagaimana cara anda membayar hutang kalau orang tempat anda berhutang meninggal dunia? Tentu anda akan bertanya siapa ahli waris si mayit bukan? Kalau ahli waris tidak ada dan ternyata si mayit sebatang kara didunia ini? Bagaimana? Kepada siapa anda akan bayar? Kepada siapa anda akan mengaduh? Kepada malaikatkah? Kepada nabikah? Kepada ulamakah? Dan ternyata anda kembali kepada Allah bukan SANG PEMILIK SEGALA URUSAN. Apakah saya akan jawab seluruh pertanyaan diatas? Tentu anda mungkin lebih tahu dari pada saya heheheh.
Intinya anda, saya dan yang lainnya tidak akan perna lepas dari kekuasaan Allah suka maupun tidak suka.
Salam
Ping-balik: Menjawab Fitnahan Blog Fietria, dan Sedikit Catatan Tentang Tata Krama Berbicara « Esensi
11 September 2009 pukul 8:01 AM
yuups……………………………. aku sensng sekali dan setuju sekali atas pernyataan yang diberikan. tapi apa sich arti dari agama yang lurus itu……………………………..?
11 September 2009 pukul 6:38 PM
@yuyun
Agama yg lurus itu agama yg nggak ada bengkoknya hehe. Apa pernah Pemilik agama ini berdusta?
12 September 2009 pukul 5:54 AM
islam=salam=selamat
salam dan selamat bagi semesta alam.
jadi benar mas filar, islam ada, sejak dari alam la hingga the end of the day.
salam hangat
24 Maret 2011 pukul 11:42 AM
Setuju istilah Islam sebagai kata dan istilah yang mengacu pada spiritual, sebab sejak manusia diciptakan tentunya yang di inginkan keselamatan. Dan keselamatan itu tidak semata-mata karna agamanya tetapi prilaku dalam penghayataan agama.
24 Maret 2011 pukul 1:41 PM
Kalo gitu,,, agama lain harusnya malu donk, pake ngrubah en main distorsi segala thdp “nama” dan “ajaran” yang sudah ditetapkan Tuhan sejak awal penciptaan, Islam.
Hindu >>> istilah utk ajaran dr peradaban “sungai shindu”
Budha >>> istilah utk “pengikut guru Budha”
Zoroaster >>> istilah utk “pengikut Zarathusta”
Konghucu >>> pengikut “Konfusius”
Yahudi >>> Ajaran bagi “bangsa Yahudi/ sebagian Israil”
Kristen >>> pengikut “Krestus”
D-a-n,,,,
Islam = salam = selamat >>> lebih universe kan ???
12 September 2009 pukul 2:53 PM
@mas adi
Siip dah
15 September 2009 pukul 6:42 AM
Menyerahkan diri kepada Tuhan dengan seluruh hati berarti dengan seluruh hati mengucapkan kata ‘YA’ kepada kehidupan & segala peristiwa yang terjadi didalamnya, menerima tanpa syarat segala sesuatau yang direncanakan Tuhan dalam hidup ini, mengambil & membuat keputusan akan hidupnya & bertanggungjawab penuh atas keputusan hidup itu
Maka Tuhan akan benar2 hidup di hati, dengan kata lain kita benar2 mengalami Yang Illahi, bukan sekedar suatu entitas diluar sana atau ruang kosong dalam benak yang jadi tempat kita membuang tanggungjawab karena tak berani menghadapi HIDUP
Mari kita ambil tanggung jawab itu.
5 Desember 2009 pukul 5:56 PM
Kutip:
… kita benar2 mengalami Yang Illahi …
Mari kita ambil tanggung jawab itu.
I like that!
We look alive.
Alive with Him.
Salam Damai!
28 November 2009 pukul 9:56 PM
Baru nongol lagi, Blue!
Sudah lama nggak jumpa …
Dari qarobin se-klik nyampe sini.
Artikelnya “Agama yg lurus” (istilah)
Bahasan-nya penyerahan diri (kerja)
Yg menarik bagi ku adalah:
Kurasa,
Kutipan itu lah harusnya sebagai inti.
Penyerahan diri adalah katup pengaman.
“Agama yang lurus” tetap sebagai metafora.
Salam Damai!
2 Desember 2009 pukul 3:39 PM
Gimana Blue!
Responku belum disentuh …
Aparekaanku di atas itu cocok?
Salam Damai!
4 Desember 2009 pukul 11:00 AM
Maren
Islam sama dgn penyerahan diri
Jadi maksud metafora itu apa maren dlm kontek islam?
Islam tdk bisa di condongkan kesanah kemari sbb yg tukang buat bukan manusia.
4 Desember 2009 pukul 1:00 PM
Hi, Blue! Lama kunanti sharing mu!
Yg kumaksud metafora adalah penggunaan kata “lurus”.
Gitu aja Blue!
Lalu, bahwa kita telah diberi kuasa oleh Allah di Bumi ini, maka debatmu “bahwa yang benar itu adalah benar maka dengan pasang urat leher maka saya katakan bahwa islam adalah agama rahmatilalamin.”, itu kuaminin, karna emang kuasa itu condong utk bekal menjadi rahmatilalamin, kuasa itu bukan cocok utk penyerahan diri. Gimana, Blue!
Salam Kangen!
1 Desember 2009 pukul 10:48 PM
akhirnya aku menemukanmu lagi setelah lama kehilangan jejak.. maaf, lama tak berkunjung..
aku search di google dengan kata kunci: tuan putri wordpress blog debat agama..
alhamdulillaah ketemu…
Islam adalah agama para Nabi sejak Adam -‘alaihissalam- sampai Muhammad -sholallaahu ‘alaihi wa sallam-. Semua Nabi yang jumlahnya sekitar ratusan ribu adalah membawa ajaran Islam, bertauhid, hanya menyembah Allah -ta’ala- saja. Nabi terakhir adalah Muhammad -sholallaahu ‘alaihi wa sallam-, ajarannya sebagai penutup penyempurna menggantikan ajaran para Nabi sebelumnya namun intinya sama yaitu tauhid.
1 Desember 2009 pukul 11:36 PM
sebenarnya nyari blognya Tuan Putri.. akhirnya nemu temannya juga..
2 Desember 2009 pukul 12:36 AM
@ dan
Makasih atas kunjungannya ya jangan perna mencari cahaya islam itu walau di tmpt pembaringan sekalipun
Salam sayang
4 Desember 2009 pukul 4:09 PM
@maren
Oh begitu maksudnya…lega hatiku jadinya maren.
Maaf klu lambat couternya. Lagi sibuk hehe
5 Desember 2009 pukul 6:18 PM
Ya! Begitu lah maksud ku, Blue! Merdeka lah diri bersamaNya saja dan memang kita bukan lah tawananNya, melainkan minimal bisa menjadi saksi-mata atas cinta-Nya pada dunia ini. Mengenai ritual penyerahan diri biarlah masing-masing pribadi atau pun kelompok merenungkan cara ternyaman dan tertentram dan paling pas. Adalah Sia-sia menyama-nyamakannya, apa lagi hingga berkelahi.
Salam Damai!
26 Maret 2010 pukul 7:47 AM
Islam memang benar penyerahan diri kepada Allah atas dasar kesadaran penuh, sebab banyak orang beribadah tidak dgn kesadaran penuh walaupun itu masih ditoleransi oleh Allah…contoh:masih banyak orang melaksanakan ibadah karena takut disiksa Allah SWT, ada lagi orang ibadah berharap balasan surga…yach nggak apa2 sich tetapi Al-qur’an menjelaskan kita tidak diperintah beribadah kecuali dgn Ikhlas(kesadaran penuh) sebab meskipun nggak ada Surga&Neraka sebetulnya kita udah layak beribadah kalau kita mikir nikmat tuhan itu udah terlalu banyak kita terima….yach ini hanya tingkatan ibadah aja…kita mungkin ada disalah satu pendapat yg saya contohkan kalau nggak…berarti kita bikin tingkatan selanjutnya yaitu ibadah robot…maksud saya kalau denger azan Sholat, kalau datang ramadhan puasa..kayak robot aja .otomatis, nggak tahu kenapa saya sholat,puasa…???sehingga sholat ,puasa nggak merubah jadi baik Akhlaknya, nggak juga terhindar dri keji dan mungkar ini yg alQur’an bilang Sholat tapi hilang esensi sholatnya…..wallahu a’lam
26 Maret 2010 pukul 6:52 PM
@Kadi
mat begabung di blog jelek ini saudaraku, aku adalah hamba Allah yang jelek baik dalam beribadah maupun dalam perbuatan sehari2.
tetapi aku akan tetap memberikan yang terbaik untuk kita semua.
apa yang anda katakan memang benar, beribadah harus iklhas.
salam
16 November 2010 pukul 10:18 AM
alhamdullillah islam agama yang lurus berarti agama ku jalan yang lurus donkkkk
11 Februari 2015 pukul 8:15 PM
Penyakit Sifilis atau sebutan lainnya Raja singa (di artikel ini mari kita sebut dengan Sifilis si Raja Singa) merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit Sifilis si Raja Singa tidak hanya akan menimbulkan luka atau peradangan di alat vital / kemaluan saja banyak kejadian Penyakit Sifilis si Raja Singa telah menyebar ke bagian tubuh lain selain alat kelamin bahkan ke seluruh tubuh penderitanya. Penyakit mengerikan ini dapat dengan mudah menular melalui hubungan seksual baik secara vaginal rektum anal ataupun oral. Perlu diingat bahwa Penyakit Sifilis si Raja Singa ini tidak akan menular melalui peralatan makan tempat dudukan closet knop pintu tiang air dalam kolam renang bertukar pakaian bertukar handuk dsb.
13 Februari 2016 pukul 7:45 PM
ISLAM ITU SESUAI DENGAN FITRAH MANUSIA.. ” MAKA HADAPKANLAH WAJAH-MU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA FITRAH ALLAH YANG TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH AGAMA YANG LURUS. TAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI ” ( SURAH AR RUUM 30 :30).